19 October 2017

Yuk! Kenali Kue Jadul Yang Masih Eksis

Hi, Sobat Kicauan!
Indonesia tidak hanya kaya dengan alamnya, aneka hidangan dari berbagai daerah juga tidak sedikit, dari yang tradisional hingga yang modern. Nah, di tengah maraknya aneka kue modern yang muncul belakangan ini, eksistensi kue tradisional tidak pernah kalah dan masih banyak peminatnya. Hal ini tak terlepas dari rasanya yang melegenda serta keunikan bahan-bahannya yang khas. Untuk itu, #CumaKicauan mau membahas beberapa kue tradisional yang mungkin belum banyak diketahui oleh Sobat Kicauan:



1. Kue Kolombeng


Kolombeng adalah salah satu kue khas Manado tempo dulu yang memiliki bentuk seperti roti segi empat. Kue ini memang terlihat biasa saja dari segi bentuknya, akan tetapi cita rasa dari kue ini sangat empuk saat digigit. Selain itu ada rasa manis dan legit yang membuat kue ini menjadi kue favorit sejak tahun 1950 sampai tahun 1990an. Kue ini bisa kamu temui di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya. Salah satu tempat yang masih memproduksi kue Kolombeng adalah di daerah Pandak, Bantul, Yogyakarta. Kue kolombeng ini dibentuk menjadi 2 variasi, selain bentuknya kotak ada juga lho bentuk bulat dan kue ini hanya dapat bertahan sekitar 7-10 hari saja, karena tidak menggunakan pengawet dalam proses pembuatannya. Ada sedikit tips untuk Sobat Kicauan, kue kolombeng ini ternyata lebih nikmat disajikan sesudah didiamkan selama 1-2 hari setelah matang Karena teksturnya menjadi lebih padat dan lebih nikmat saat disantap tentunya sangat mengenyangkan.


2. Kue Sangko


Kue Sangko adalah kue khas dari Sumatera Barat. Kue sangko ini tidak memiliki bahan adonan yang rumit lho sahabat kicauan, yakni hanya mencampuri gula merah dan tepung beras ketan putih. Untuk gula merah diiris halus-halus hingga mirip sehalus tepung. Setelah itu, diaduk secara merata sampai gula merah mulai terlihat melekat ke tepung. Setelah diaduk seperti demikian, tepung yang telah berbaur dengan gula merah itu dimasukan kedalam cetakan. Untuk memasukan kecetakan itu dilakukan secara merata dan isi cetakan itu harus padat. Selanjutnya dilakukan pematangan diatas panas uap air didalam rantang. Jika membuat kue Sangko tidak sesuai aturan akan menjadi keras dan tidak bisa lagi dimakan. Yang berarti untuk menciptakan kue Sangko yang lezat, butuh arahan dari nenek yang benar-benar memiliki pengalaman dalam membuat kue Sangko.


3. Kue Satu Kacang Hijau Atau Kue Koya


Kue Koya adalah kue jaman dulu atau kue tradisional yang masih ngangenin hingga sekarang. Proses pembuatan kue dimulai dari proses menyangrai kacang hijau selama 30 menit, sebelum disangrai kacang hijau terlebih dahulu dicuci dan dijemur, sangrai kacang hijau hingga berubah warna kecoklatan, kemudian langsung ke proses penggilingan yang bertujuan untuk memisahkan antara kacang dan kulitnya. Setelah selesai, giling kembali dengan gula sampai menjadi tepung, perbandingan antara kacang hijau dan gula adalah 1:1. Kandungan gizi dalam 100gram kacang hijau terdapat 5,4 protein dan 81 kalori. Setelah kacang hijau dan gula menjadi tepung, saatnya mencetak kuenya. Tekan adonan ke dalam cetakan dengan ibu jari, tujuannya agar adonan kue tidak hancur saat dikeluarkan, cara mengeluarkan kuenya dengan cara di ketuk-ketuk sehingga kue akan keluar dengan sendirinya, kemudian kue satu dijemur. Pada jaman dahulu setelah kering dijemur langsung bisa dinikmati. Namun, dijaman sekarang harus perlu melakukan proses pemanggangan terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri. setelah itu kue satu itu siap dikemas. Bagi sahabat kicauan yang lupa atau belum merasakan kue koya, kue ini rasanya manis, jika digigit akan meninggalkan sisa-sisa yang menempel di gigi. Jadi cocok banget buat temenin sahabat kicauan makan kue Koya bareng teh panas atau kopi.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan komentar dan beri masukan yang positif. Terima kasih.

Twitter Facebook Favorites More