Ada seorang anak laki-laki yang mempunyai sifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, seorang ibu memberikannya sebuah pensil dan selembar kertas, lalu menyuruh anaknya itu untuk mencoret kertas tersebut ketika dia marah.
Ibu: "Nak, ambilah pensil dan kertas ini..."
Anak: "Untuk apa bu pensil dan
kertas ini? (sambil mengambil kertas dan pensil tersebut)."
Ibu: "Coretlah kertas ini dengan
pensil setiap kali kamu marah."
Hari pertama sang anak mencoret 40 coretan di sebuah kertas setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang hingga akhirnya dia bisa mengendalikan emosinya. Dan memberitahukan ibunya. Setelah itu, ibunya menyuruhnya untuk menghapus coretan itu setiap hari dimana sang anak tidak marah.
Anak: "Bu, saya sudah mencoret kertas ini setiap aku marah bu."
Ibu: "Bagus anak ku, coba
sekarang kamu hapus coretan itu setiap hari dimana kamu tidak marah."
Anak: "Baik, bu"
Hari-hari pun berlalu dan anak itu berhasil menghapus semua coretan pensil dari kertas tersebut. anak itu pun memberitahukan sang ibu.
Anak: "Bu, aku sudah berhasil menghapus semua coretan pensil di kertas ini."
Ibu: "Kamu telah berhasil, anak ku. Tapi, lihat lah bekas coretan yang kamu hapus ini (sambil tersenyum). Ketika kamu mengatakan sesuatu
dalam kemarahan, kata-kata mu akan meninggalkan bekas seperti bekas coretan ini
di hati orang lain. Maka dari itu kuasai
lah dirimu karena sebenarnya lidah lebih tajam daripada pisau."
Anak: "Baik, bu. Terima kasih
sudah mengajarkan aku."
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komentar dan beri masukan yang positif. Terima kasih.